Bukan Sakit Perut Biasa, Ini Gejala Usus Buntu dan Fakta yang Perlu Kamu Ketahui


Awalnya Dina mengalami rasa nyeri di sebelah kanan perutnya. Meski begitu, ia masih bisa bekerja dan beraktivitas seperti biasa. Walaupun sedikit berkurang kalau ia beristirahat, rasa nyeri itu konsisten ia rasakan. Kadang-kadang, ketika ia duduk atau melipat kaki, rasa nyerinya semakin menjadi-jadi.  

Sudah lebih dari dua hari rasa nyeri di perutnya itu nggak juga hilang. Akhirnya, Dina memberanikan diri memeriksakan ke dokter. Betapa terkejutnya waktu dokter mendiagnosa ia mengalami infeksi usus buntu. Selain rasa nyeri itu, bisa dibilang, Dina nggak mengalami gejala usus buntu lain seperti demam atau mual. Tapi pemeriksaan USG berkata lain dan Dina pun harus menjalani prosedur operasi emergensi untuk mengatasi infeksi tersebut.  

Ya, infeksi usus buntu bukan kondisi yang bisa dianggap enteng dan hampir bisa dipastikan akan berujung di meja operasi. Nah supaya kamu ada gambaran tentang usus buntu dan bisa mewaspadai dengan mengenal gejala usus buntu, baca artikel di bawah ini sampai akhir, yuk!

Apa itu usus buntu? 

Usus buntu itu sendiri merupakan bagian dari sistem pencernaan, berbentuk seperti kantong yang panjangnya antara 5 sampai 10 centimeter. Posisinya di sebelah kanan bawah perut dan terkoneksi dengan usus besar kamu. Itu sebabnya, saat usus ini terinfeksi, rasa nyeri yang dirasakan berada di area perut kanan bagian bawah. 

Kenapa bisa terjadi sakit usus buntu? 

Pada sebagian besar kasus radang usus buntu, penyebabnya nggak bisa diketahui secara pasti. Umumnya, radang usus buntu tersebut akan diawali dengan penyumbatan, baik bersifat sebagian atau seluruhnya, pada usus buntu. Penyumbatan ini bisa disebabkan oleh kotoran, usus buntu yang membengkak sebagai respon terhadap infeksi yang terjadi di dalam tubuh, hingga tumor dan bahkan cacing.  

Tersumbatnya saluran ke usus buntu menyebabkan tekanan di dalamnya. Aliran darah juga terhambat dan akhirnya menyebabkan radang atau infeksi. Tanpa aliran darah, jaringan yang meradang akan mati secara perlahan (gangren).

Apa gejala usus buntu? 

Gejala usus buntu pada setiap orang bisa sangat bervariasi, tergantung pada kondisi orang tersebut, posisi usus buntu dan usia pengidap. Tetapi ada beberapa gejala khas yang cukup bisa dijadikan sebagai prediksi adanya radang usus buntu. Seperti yang dialami Rina, umumnya usus buntu dapat timbul dalam gejala sakit perut di bagian perut kanan bawah. Rasa sakit tersebut biasanya terjadi secara tiba-tiba dan makin terasa kalau kita bergerak atau melipat kaki.  

Selain nyeri perut, gejala usus buntu juga diikuti dengan:  

  • Demam ringan 
  • Nggak nafsu makan  
  • Mual  
  • Perut kembung atau terlihat bengkak 
  • Nyeri waktu buang air kecil 

Meski jarang terjadi, gejala usus buntu itu juga bisa disertai masalah usus. Misalnya sembelit, diare, sulit buang angin, atau terlalu sering buang angin.

Siapa yang bisa mengalami radang usus buntu? 

Siapa saja bisa terkena radang usus buntu, nggak bergantung pada jenis kelamin ataupun usianya. Meski begitu, penyakit ini paling umum terjadi pada orang berusia antara 8 sampai 30 tahun. Penyakit ini juga ditemukan pada anak berusia 2 tahun. Bahkan menurut Journal of Biomedical Science, radang usus buntu adalah penyebab bedah darurat paling umum pada masa kanak-kanak dengan angka kejadian sekitar 2-4 per 1000 anak.

Bagaimana operasi usus buntu dilakukan? 

Ketika terjadi infeksi pada usus buntu, dokter biasanya akan merekomendasikan operasi untuk membuang usus buntu yang terinfeksi. Pada banyak kasus, apendiktomi merupakan prosedur bersifat emergensi yang dilakukan oleh dokter bedah, untuk mencegah usus buntu pecah dan komplikasi yang bersifat fatal. 

Ada dua tipe operasi usus buntu yang umum dilakukan, yaitu apendiktomi terbuka dan apendiktomi laparoskopi. Pada apendiktomi terbuka, dokter bedah akan membuat sayatan di perut, mengangkat usus buntu dan kemudian menutup sayatan tersebut dengan jahitan. Sementara dengan laparoskopi, dokter bedah akan membuat 3 sayatan yang kecil di perut untuk memasukkan selang berkamera sebagai panduan untuk mengangkat usus buntu. Setelah itu, dokter akan menutup sayatan dengan jahitan.

Pada kasus khusus, jika usus buntu sudah pecah dan infeksi menyebar ke rongga perut, dokter bedah perlu melakukan operasi usus buntu dengan prosedur laparotomi. Pada prosedur ini dokter melakukan sayatan yang cukup panjang di perut, yaitu sekitar 10-15 cm. Selain mengangkat usus buntu yang terinfeksi, dokter juga akan melakukan penanganan untuk mengatasi infeksi yang sudah menyebar.

Radang usus buntu memang menimbulkan rasa nggak nyaman pada perut dan memerlukan operasi, tapi bukan berarti nggak bisa ditangani. Dengan mengetahui gejala usus buntu secara dini, kondisi yang lebih parah sehingga memerlukan penanganan yang lebih rumit, dapat dicegah. Jadi jangan abai, segera periksakan diri ke dokter jika kamu mengalami gejala yang disebutkan di atas, ya!

Proteksi Apabila Kamu Menghadapi Situasi Harus Dioperasi 

Terkait penyakit usus buntu, seringkali tindakan operasi tidak dapat terhindarkan. Kamu bisa menghadapinya dengan lebih tenang terutama ketika kamu memiliki proteksi terhadap risiko finansial saat terpaksa operasi usus buntu. 

PRUSolusi Sehat Plus Pro menyediakan solusi kesehatan komplit, fleksibel, dan terjangkau dengan layanan komprehensif mulai dari pra rawat inap sampai dengan pemulihan.

Batas manfaat tahunan hingga sebesar Rp70 Miliar sesuai dengan plan yang dipilih (termasuk PRUSolusi Sehat Limit Booster).


KLIK DISINI UNTUK ILUSTRASI ASURANSI

INFO LEBIH LANJUT MENGENAI PRODUK ASURANSI PRUDENTIAL, HUBUNGI :

☎️ 085748971813

TENAGA PEMASAR PRUDENTIAL MALANG



Komentar

Postingan populer dari blog ini

DAFTAR RS REKANAN PRUDENTIAL DIKOTA MALANG | PRUDENTIAL MALANG 085748971813

ASURANSI JIWA | PRUDENTIAL MALANG 085748971813

ASURANSI KESEHATAN SYARI'AH | PRUDENTIAL MALANG 085748971813